#burhan, binjai
Komite Pemuda dan ulama yang berada di kota Binjai sudah tak tahan melihat aksi kejahatan di kota Binjai yang diduga akibat pengaruh narkoba. Bahkan beberapa hari terakhir ini korban kejahatan pembegalan sudah beberapa kali terjadi bahkan ada korban jiwa.
Untuk itu akibat menjamurnya tempat tempat maksiat di kota Binjai dan sekiyarnya, Komite Pemuda dan pengawal ulama kota Binjai minta tempat maksiat dan kafe sebagai tempat maraknya narkoba yang berada di pinggiran kota Binjai segera ditutup.
Hal itu dikatakan Ketua KNPI Binjai Yudi Irawan ketika beraudiensi kepada pengurus Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kota Binjai, Jumat( 26/3). Dia didampingi sejumlah tokoh pemuda lainnya dan para pengawal ulama kota Binjai. “Dampak lokasi hiburan yang dikenal dengan nama SG sangat potensi merusak generasi muda kota Binjai,” tegasnya dihadapan pengurus Majelis.Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai.
“ Sudah banyak generasi muda Binjai rusak moral dan mentalnya akibat narkoba, sehingga nekad melakukan tindak kejahatan kekerasan seperti begal,yang hanya guna memperoleh uang untuk beli narkoba,” tegasnya.
Sudah banyak bukti ,ditambah kematian istri anggota Polri yang DO. Namun menurut Yudi Irawan seolah lokasi SG kebal hukum.
Padahal Kapoldasu ketika bertemu pejabat tiga daerah Binjai, Kab.Langkat dan Deli Serdang sudah menyatakan tekadnya menutup tempat maksiat dan peredaran narkoba disudut-sudut daerah, seperti SG, KD dan Ch yang sangat mudah di jangkau dari kawasan Binjai.
Ustad Sani sebagai pengawal ulama berharap MUI Kota Binjai mendukung gerakan enutupan lokasi maksiat di pinggiran kota Binjai bahkan dalam kota Binjai.” Sudah banyak korban,hal ini tidak bisa didiamkan ,harus ada gerakan,” ujarnya.
Ketua Dewan Penasehat MUI Binjai Jaharuddin Batubara dihadapan generasi muda yang terdiri unsur KNPI, Sapma Pemuda Pancasila, anggota 234 SC, pemuda LIRA, Gamki Kota Binjai, Pemuda Katholik dan BKPRMI serta unsur organisasi pemuda lain menegaskan MUI Binjai sejak awal sampai saat ini tetap mendukung pemberantasan tempat maksiat dan pemberantasan narkoba.
Menurut Jaharuddin, kota Binjai saat ini memerlukan pemuda yang berani berjihad memberantas kejahatan dan narkoba.
Begitupun Jaharuddin minta generasi muda tetap mengedepankan etika, prosedur hukum dan jaga kekuatan organisais sehingga tidak terususupi oleh orang yang ingin membuat keonaran.
Jaharuddin menegaskan semua ulama,majlis taklim akan memberikan doa untuk perjuangan.
Sekum MUI Binjai H. Jafar Sidik didamping Wakil Sekertaris H.Khairul Badri, Ketua komisi Hukum M.Yusuf dan Rizki Mardathillah, Komisi Informasi dan media , mengemukakan hasil pertemuan dengan Kapoldasu yang sudah bertekad memberantas narkoba.
“Bagaimanapun lokasi maksiat,judi,narkoba adalah perbuatan yang tidak dibenarkan pemerintah dan agama, Oleh sebab itu harus ada gerakan, dan aksi itu harus menjunjung prosedur hukum. Menurut Ustad Sani dan Yudi Irawan,ia juga sudah beraudinsi dengan Pemko Binjai dan akan melakukan dialog dengan Kapolres Binjai.(*)