#hendrik-rompas, belawan
Amirul Rahman Pohan (13) pekerja pemarut kelapa di pasar pagi di Jalan Bliton Kelurahan Belawan ll Kecamatan Medan Belawan tangan kirinya hancur tergiling saat memarut kelapa, Rabu pagi kemaren (10/08/2022) kini telah putus diamputasi dokter.
Oleh warga dan pemilik parutan kelapa, korban dibawa ke Rumah Sakit Komang Makes TNI AL Belawàn untuk perawatan tangan kirinya yang hancur akibat digiling pengukur kelapa.Karena tangan kirinya mengalami luka dan hancur maka korban,tangan kirinya harus diamputasi oleh dokter yang menanganinya.
Menurut keterangan orang tua korban,Amril Effendi Pohan (45) warga Jalan Bliton Barat ini mengatakan,korban ini anak yatim.Semenjak ditinggal meninggal ibu , korban bekerja di tukang parut kelapa untuk biaya jajan sehari hari hanya digaji Rp 10 ribu rupiah setiap hari.
Pagi sekitar pukul10.00 wib korban saat memarut kelapa tangan kirinya tergiling dan hancur.Saat itu korban langsung menangis histris dan berteriak teriak minta tolong.Oleh warga dan pemilik parutan kelapa langsung dibawa ke RS TNI AL Belawan,jelas orang tua korban di Rumah Sakit Komang Makes TNI AL Belawan.
Kemudian pemilik parutan kelapa, Emi, pergi meninggalkan anak saya yang sedang dalam perawatan dokter Rumah sakit Komang Makes TNI AL Belawan.
Pada malam harinya setelah tangan anak saya selesai di amputasi dokter.si Emi datang dan melihat anak saya yang terbaring diatas tempat tidurnya.Itu datangnya hanya sebentar dan memberikan uang kepada anak saya sebanyak Rp 50 ribu rupìah,kemudian dia pergi dan tidak datang lagi.
Harapan orang tua korban kepada pemilik parutan kelapa, agar anaknya tersebut dibantu biaya biayanya, selain itu anak saya kan cacat semur hidup dan tidak memiliki tangan lagi. Kepada warga yang membaca berita ini,tolonglah bantu saya untuk biaya perobatan anak saya yang tangan kirinya putus dan telah diamputasi dokter. ***