#rompas, belawan –
Seratusan sopir truk tergabung difederasi persatuan sopir truk Pelabuhan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara memblokir pintu masuk PT Tanto Intim Lens di Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kamis (24/10/2024).
Akibat dari pemblokiran oleh ratusan sopir truk tersebut, barang eksport dan barang impor yang diangkut trado membawa kontainer keluar masuk ke depo kontainer PT Tanto Intim Lenes terpaksa berhenti dan antri di depan pintu gerbang.
Pemblokiran pintu gerbang PT Tanto Intim Lenes di Jalan Raya Pelabuhan Belawan tersebut berimbas macetnya jalan raya yang saat itu seratusan truk trado, treler keluar masuk ke Pelabuhan Peti Kemas ke Gabion Belawan menjadi antri dan memacatkan arus lalu lintas.
Koordinator aksi unjuk rasa ratusan sopir truk Malau mengatakan, mereka melakukan unjuk rasa ini karena PT Tanto Intim Lens selaku depo, tempat penumpukan barang di dalam kontainer mengalihkan bongkar muat kontiner yang mereka bawa.
Sementara pengalihan pembongkarnya yang jarak tempuh sekitar 3- hingga 5 kilo meter tersebut mereka tidak dibayar uang BBM dan ongkos bongkarnya. “Selain itu jika kontiner kami dibongkar pihak PT Tanto Intim Lens, kami harus membayar. Kami dipaksa, kami tidak tahan dan kami memperotes,” jelas Malau.
Setelah aksi pemblokiran pintu gerbang PT Tanto Intim Lenes, pihak perusahaan memanggil kordinator sebanyak 5 orang untuk bernegoisasi, tapi pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Usai memblokir pintu gerbang PT Tanto Intim Lens, ratusan masa membubarkan diri menuju ke anak perusahaan PT Pelindo PT.Bima Logistik Indonesia yang tidak jauh dari PT Tanto Intim Lins.
Kemudian massa masuk, namun diusir oleh Securiti dan petugas berbadan tegap dan berambut cepak.
Karena dilarang masuk, maka massa yang berjumlah seratusan langsung memblokir pintu gerbang hingga berjam-jam sambil berorasi.
Usai melakukan orasi, masa menuju ke kantor PT.Pelindo dan kembali memblokir pintu gerbang kantor tersebut. Sekitar 30 menit kemudian pihak PT Pelindo memintak agar kordinator aksi masuk ke dalam kantor.
Selama 1 jam bernegoisasi para peserta unjuk rasa keluar dari kantor.
Kordinator aksi kemudian menjelaskan bahwa mereka diterima dengan baik dan PT Pelindo berjanji akan mengevaluasi seluruh petugas yang ada di lapangan yang selama ini melakukan pemerasan terhadap sopir truk trado dan treler saat membawa kontiner ke Pelabuhan Belawan.
Aksi pemblokiran pintu gerbang di tiga kantor perusahaan tersebut mendapat pengamanan dari petugas Polres Pelabuhan Belawan. ***