#jack, medan-
Pavilliun Kabupaten Langkat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 49, mengangkat dan sangat menonjol produk Usaha mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kali ini sangat diminati Batik kearifan local darri daerah asal kelahiran Plt Bupati Langkat H Syah Affandin berlatar belakang sejarah Brandan “Bumi Hangus”.
Keistimewaan dari batik Brandan ini adalah memiliki corak, warna dan motif khas Kabupaten Langkat yang tidak dimiliki daerah lain. Yaitu motif tapak siring, motif perempuan berbaju berpayung serta bersongket Melayu, motif gajah Tangkahan atau orangutan Bukit Lawang.
Untuk kwalitas kain batik tersebut tentu saja sudah melalui tahap-tahap quality control memenuhi persyaratan kain batik. Seperti proses tulis dan cap. Yang selanjutnya dimasak, dicuci dan dijemur selama 4 jam.
Sedangkan Batik “Ecoprint” adalah kain batik bercorak dedaunan yang berasal dari Lubuk Kertang, Brandan Barat dibuat dengan proses pewarnaan alami berbahan buah dan getah tanaman mangrove.
Adapun pembuatan motif dan corak yaitu dengan cara menempel-nempelkan dedaunan diatas selembar kain yang selanjutnya digulung dan ditumpuk-tumpuk dan dibungkus dengan plastik. Setelah itu dimasak selama 2 jam lalu kain didiamkan selama 8 jam bertujuan untuk meresapkan tinta organik dan corak motif dedaunan pada kain secara maksimal. Sehingga praktis lamanya Menurut salah satu penjaga Vapilliun yang berhasil ditemui, Siska dasianto S.I.Kom proses produksi satu lembar kain Ecoprint menghabiskan waktu satu harian.
Dimana proses Ecoprint tersebut dapat diaplikasikan ke semua jenis kain. Baik itu katun, sutra pabrikan hingga berbahan kulit. Dan harga pun disesuaikan juga dengan jenis kain dasarnya.
Usaha mikro, kecil dan menengah bidang garmen konsentrasi desain batik khas Langkat tersebut dikelola oleh Ibu Danni seorang wanita yang khusus menimba ilmu tentang perbatikan di Yogyakarta.
Setelah memenuhi persyaratan proses pembuatan, produk kain batik khas Langkat tersebut telah berhasil diperdagangkan dari tingkat nasional maupun internasional.
Selain memproduksi lembaran kain batik khas daerah Langkat, ibu Danni juga telah merambah ke dunia fashion yang diwujudkan dalam bentuk kemeja, blouse bertema kearifan lokal batik Brandan serta Ecoprint.
Demi mewujudkan program pemerintah Sumut Naik Level, pemkab Langkat tentu saja sangat merespon positif UMKM daerahnya. Hingga saat ini Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) pimpinan Ny.Hj. Endang Kurniasih Syah Afandin berhasil mengangkat produk ini keluar daerah, dan berharap dinas – dinas terkait yang memiliki leading sektor masing – masing dapat ikut berpartisipasi mengangkat produk karya UMKM ini juga.
Sedangkan penanggung jawab Vapilliun Langkat ini, Kabid Perindag, Erwin Ginting menginformasikan melalui telpon selularnya, Sabtu (24/6/2023) mengakui masih banyak juga berbagai jenis produk olahan berupa makanan dan minuman juga merupakan unggulan yang dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Langkat. ***